Konsumsi BBM Tata Super Ace HT

Tata Ace memang dikenal sebagai truk pickup yang rendah akan powertrain. Makanya, untuk menghalau protesan para pelanggannya tersebut, akhirnya sang produsen menghadirkan Tata Super Ace HT dengan mesin yang lebih besar tanpa harus membuat konsumsi BBM miliknya menjadi boros.

Selalu ingat rumusannya, semakin besar kapasitas mesin dan spek sebuah mobil, maka akan membebani pengeluaran bahan bakarnya secara nyata – tapi itu tak berlaku bagi Tata Super Ace HT yang satu ini

Khusus di pasaran pickup, beberapa merk terkenal dari Jepang seperti Hyundai H100, Kia K2700, dan Daihatsu Gran Max memang gencar melakukan marketing-nya di Indonesia, dan lumayan diminati di negara kita berkat kebutuhannya yang tinggi sebagai negara penghasil sumber daya.

Kemudian beberapa tahun kemudian, mobil pickup dari India ikut meramaikan pasaran dengan powertrain yang kurang lebih sama.

Namun apapun fitur dan kekuatan yang dimilikinya, akan lebih baik untuk melihat data konsumsi BBM dari Tata Super Ace HT biar bisnis tidak tekor!

Konsumsi Bahan Bakar Tata Super Ace HT

• Tata Super Ace HT 2013: 17,9 KM/L rute campuran.
• Tata Super Ace HT 2014: 14,0 KM/L rute campuran.
• Tata Super Ace HT 2015: 13,9 KM/L rute campuran.
• Tata Super Ace HT 2016: 17,9 KM/L rute campuran.
• Tata Super Ace HT 2017: 17,9 KM/L rute campuran.
• Tata Super Ace HT 2018: 17,9 KM/L rute campuran.
• Tata Super Ace HT 2020: 17,9 KM/L rute campuran.
• Tata Super Ace HT 2021: 17,9 KM/L rute campuran.

Tata Super Ace HT ini diluncurkan dan dijual oleh perusahaan otomotif multinasional India, Tata Motors Limited, dan memposisikan dirinya sebagai truk mini diesel ramping yang mampu menampung muatan hingga 1 ton saja.

Kendaraan ini sebagian besar didasarkan pada desain Tata Ace yang sebelumnya sudah sukses dan diakui oleh pasaran Indonesia.

Tak berselang lama dari sana, mobil ini melakukan ekspansinya ke berbagai macam negara termasuk Indonesia pada tahun 2013 lalu.

Memang usianya sudah hampir satu abad, akan tetapi sebagian besar truk pickup bermerk Tata ini masih banyak berlalu lalang baik di jalanan kota maupun pedesaan.

Tata Letak Mesin Bersaing Dengan Rivalnya

Tata Super Ace juga nampak seperti melakukan provokasi terhadap para saingannya dengan menampilkan tata letak mesin di bawah kabin, seperti halnya Hyundai dan Kia.

Kaca depannya sendiri cukup besar sehingga memungkinkan kita mendapatkan visibilitas yang lebih baik saat duduk di kursi depan, sekaligus posisi lampu depan yang rendah membuat Super Ace terlihat gagah berani.

Sementara bagian bodinya cukup sederhana karena memang tidak didesain untuk penampilan, melainkan nilai gunanya yang tinggi.

Alhasil dimulai dari roda kemudi, fasia, hingga konsol tengah semuanya meniru kendaraan pickup lainnya.

Mesin Lumayan Untuk di Kelasnya

Dikarenakan Tata Super Ace HT ini dijadikan sebagai versi upgrade dari jenis standarnya, maka tak heran jika kekuatan dan performa mesinnya pun mendapatkan peningkatan.

Mobil ini didukung oleh mesin turbodiesel 4 silinder berkapasitas 1.4L, yang mana mampu menghasilkan tenaga kuda sebesar 70 Hp dan torsi sebesar 135 Nm.

Memang jika disandingkan dengan para saingannya angka di atas kurang begitu membuat kita ngiler, akan tetapi perlu dicatat bahwa Tata Super Ace HT ingin kita tetap menghemat konsumsi BBM sekaligus mampu mengirimkan barang hingga 1 ton dalam sekali jalan.

Itu artinya, sang produsen benar-benar memperhitungkan segala macam kebutuhan orang Indonesia yang sama-sama tinggal di negara berkembang, dan bukan di negara maju seperti Jepang atau Jerman.

Barang Tetap Aman di Kargo Belakang

Kemudian berkat sasisnya yang kuat dan kokoh di bawah konstruksi infrastrukturnya yang gagah, Tata Super Ace HT memastikan bahwa barang-barang yang diletakkan di area kargo belakang tetap stabil dan aman selama tidak melebihi kapasitas yang direkomendasikan, yakni maksimal 1 ton.

Tentunya hal tersebut dapat memudahkan kita dalam mengemudikan mobil sembari membawa barang-barang sebagai bagian dari aktivitas bisnis.

Jarak sumbu rodanya pun dinilai cukup lebar sehingga menggantikan bobot mobil secara merata agar memberikan mobilitas yang mulus di jalanan.