Konsumsi BBM Nissan Serena Body Gede Tapi Hemat Berkat e-POWER!

Mobil ramah pengguna bernama Nissan Serena sudah berkali-kali diakui oleh para pelanggannya semenjak tahun 1991. Selain daripada konsumsi BBM dan mesin yang mendukung kinerjanya, para pengguna mengaku bahwa minivan ini pas dijadikan sebagai andalan keluarga.

Salah satu penilaian tersebut ada pada kabinnya yang lapang dan kemudahan saat dikendarai. Bahkan di tanah kelahirannya di Jepang, Nissan Serena menduduki puncak sebagai minivan terlaris di tahun 2011.

Apalagi semenjak kemunculan varian hibrid dan e-POWER yang dikenal dengan mesin super hemat karena menggunakan peralihan antara baterai ke bensin – dan sebaliknya.

Tapi kita tak akan membicarakan varian hibrid saja, melainkan melihat data konsumsi BBM Nissan Serena secara rata-rata dimulai dari kemunculannya di Indonesia.

Konsumsi Bahan Bakar Nissan Serena

• Nissan Serena 2.0L tahun 2005: 13 KM/L rute campuran.
• Nissan Serena tahun 2006: 10 KM/L rute campuran.
• Nissan Serena 20G 2.0L tahun 2007: 13,2 KM/L rute campuran.
• Nissan Serena 2.0L 4WD tahun 2008: 12 KM/L rute campuran.
• Nissan Serena 2.0L 20S tahun 2009: 13,2 KM/L rute campuran.
• Nissan Serena S-Hybrid CVT tahun 2010: 14,3 KM/L rute campuran.
• Nissan Serena 2.0L CVT tahun 2011: 11,2 KM/L rute campuran.
• Nissan Serena 2.0L Highway Star tahun 2013: 11,5 KM/L rute campuran.
• Nissan Serena S-Hybrid tahun 2014: 15,2 KM/L rute campuran menurut siklus mengemudi JC08
• Nissan Serena S-Hybrid 2.0L AWD tahun 2016: 15,9 KM/L rute campuran.
• Nissan Serena e-POWER 1.2L Highway Star tahun 2018: 26,3 KM/L rute campuran.
• Nissan Serena e-POWER 1.2L tahun 2019: 11 KM/L di dalam kota yang macet, dan 18,5 KM/L di luar kota.

Nissan Serena memang sudah hadir semenjak tahun 1991. Namun orang Indonesia baru bisa mencicipinya setelah memasuki generasi kedua yang dirilis pada tahun 1999.

Kala itu, Nissan Serena hanya menggunakan mesin bensin berkapasitas 2.0L berteknologi QR20DE inline-4.

Tapi seperti yang tak kita harapkan dari mobil jadul, mobil ini kurang begitu menawarkan sisi hemat terutama saat sarat akan penumpang.

Maka dari itulah, disarankan untuk menggunakan versi teranyar saja seperti generasi ketiga yang diproduksi semenjak tahun 2005, generasi keempat semenjak tahun 2010 bersama dengan varian S-Hybrid, atau bahkan generasi keempat pada tahun 2018 hingga sekarang.

S-Hybrid Bisa Dibilang Pilihan Terbaik

Banyak diantara para pengguna Nissan Serena S-Hybrid ang mengaku bahwa kendaraan ini dapat melaju secara nyaman dan santai karena teknologi penggerak listriknya yang terbaik.

Kita sebagai pemilik dan pengguna tak perlu mengisi daya eksternal berkat mesin berkapasitas 1.2L yang mampu mengisi daya kapan pun diperlukan secara otomatis.

Menariknya, kendaraan ini sudah berteknologi e-POWER yang menjadi salah satu inovasi di dunia otomotif.

Dibandingkan dengan MPV sejenis seperti Toyota Noah, Toyota Voxy, dan Honda Spada, Nissan Serena cenderung menang jika dilihat dari sisi pengalaman berkendara dan konsumsi BBM yang dimlikinya.

Beberapa poin yang mungkin akan kamu sukai diantaranya:

• Torsi yang instan dan bertenaga.
• Berkendara sangat terasa mulus tanpa mempengaruhi kinerjanya.
• Ruang kepala sangat besar dan kabin juga luas. Bisa memuat hingga 7 orang.
• Desain mobil yang bagus dengan fitur masa kini, seperti kamera 360, sensor pintu, dan lain sebagainya.
• AC depan dan belakang yang kuat dan terasa dinging, cocok disematkan di negara tropis seperti Indonesia.
• One pedal drive technology, sama halnya seperti mobil listrik yang lainnya. Bedanya, e-POWER benar-benar mampu meningkatkan satu level kualitasnya dibandingkan dengan mobil lain.

Sementara untuk mengetahui hemat atau tidaknya selama digunakan di jalanan, maka tinggal cek lagi saja daftar konsumsi BBM Nissan Serena di atas.

Beda Dengan Hybrid Lain

Sebelum kita bahas perbedaannya, kamu mesti tahu dulu bahwa terdapat 3 varian mesin hibrid di dunia permobilan, yaitu hibrida ringan, penuh, dan mikro.

Singkatnya, hibrida penuh menggunakan kombinasi antara motor listrik dan mesin bensin. sementara hibrida ringan menggunakan mesin bensin tetapi menerima bantuan dari motor listrik.

Ada pula mikro hibrida yang motor listriknya tak memberikan propulsi apa pun ke kendaraan akan tetapi berperan untuk mempertahankan beberapa karakteristik kendaraan hibrida pada umumnya, seperti regenerasi energi, memulihkan energi setelah kita mengangkat kaki dari throttle, serta sistem start-stop mesin yang otomatis saat terjadi idling.

Nah, Nissan Serena S-Hybrid ini merupakan contoh dari mikro hibrida yang dalam performa berkendara dan penghematan bahan bakar masihlah di bawah satu tangga dari hibrida ringan.

Namun sebagai gantinya, mikro hibrida memiliki keunggulan dalam hal biaya sehari-hari serta komponennya jauh lebih murah dan kecil dibandingkan dengan kendaraan hibrid biasa.